Heru merupakan kelahiran Jakarta, 1 Desember 1962, lulusan Akademi Kepolisian tahun 1985. Rekam jejak kariernya di kepolisian diawali dengan menjabat sebagai Kapolres Metro Jakarta Pusat. Heru kemudian bertugas di Mabes Polri dan beberapa kali menempati posisi.
Dia menjabat sebagai Wakil Direktur (Wadir) II Ekonomi Khusus (Eksus) Bareskrim Polri pada 2009 dan Wadir III tindak pidana korupsi pada 2010.
Dari Bareskrim, Heru kemudian ditunjuk untuk menjadi Asisten Deputi (Asdep) 4/ V Kamnas Kemenko Polhukam pada tahun 2010. Tahun 2012-2015, dia dipercaya menjabat sebagai Kapolda Lampung menggantikan Brigjen Pol Jodie Rooseto.
Pada tahun 2015, Heru kembali ke Kemenko Polhukam. Dia ditunjuk sebagai staf khusus Menko Polhukam Luhut Binsar Panjaitan. Dia merupakan staf ahli bidang ideologi dan konstitusi Menko Polhukam.
Pada September 2015, Heru dilantik sebagai Deputi Penindakan KPK hingga akhirnya ditunjuk Presiden Jokowi pada hari ini sebagai Kepala BNN.
Sebelumnya, ada 3 nama yang diisukan menjadi Kepala BNN, antara lain Kalemdikpol Polri Komjen Moechgiyarto, Kabareskrim Polri Komjen Ari Dono Sukmanto, dan Deputi Penindakan KPK Irjen Heru Winarko. Soal pergantian Komjen Budi Waseso (Buwas), Jokowi sudah menerima masukan dari pihak terkait, seperti Kapolri Jenderal Tito Karnavian.
Dari tiga nama itu, Jokowi memilih Deputi Penindakan KPK Irjen Heru Winarko sebagai Kepala BNN yang baru menggantikan Budi Waseso.
Berdasarkan informasi yang disampaikan Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden, pelantikan akan dilakukan di Istana Negara, Jakarta, pukul 09.00 WIB. Kepala BNN yang dilantik akan menggantikan Komjen Budi Waseso, yang akan masuk masa pensiun pada Maret tahun ini.
(Red)