Penulis : Dimaz Akbar
Jum'at 2 Maret 2018
KRAKSAANONLINE.COM – Sedikitnya 5 (lima) warga Kelurahan Sidomukti Kecamatan Kraksaan yang rumahnya rusak akibat ambrolnya plengsengan karena tergerus banjir mendapatkan santunan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo.
Santunan ini diserahkan oleh Pelaksana Tugas Harian (Plt) Bupati Probolinggo Soeparwiyono di Pendopo Kantor Kelurahan Sidomukti Kecamatan Kraksaan, Jumat (2/3/2018) pagi.
Lima warga yang menerima santunan tersebut diantaranya Basudewo asal RT 01/RW 03 Blok Krajan, Busadin asal RT 02/RW 05 Blok Klojen, Susmiati asal RT 03/RW 01 Patemon, Ira Suherlin asal RT 03/RW 01 Patemon serta Rasmini asal RT 03/RW 01 Patemon.
Turut mendampingi dalam kesempatan tersebut Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Probolinggo Anung Widiarto, Camat Kraksaan Edy Suryanto, Lurah Sidomukti Syamsul Arifin serta sejumlah Ketua RT dan Ketua RW yang ada di Kelurahan Sidomukti Kecamatan Kraksaan.
Lurah Sidomukti Syamsul Arifin mengatakan bencana ini berawal dari ambrol sejumlah plengsengan akibat tergerus banjir. Ambrolnya plengsengan ini mengakibatkan sebagian rumah warga ikut longsor karena posisinya memang berada di pinggir sungai.
"Alhamdulillah, pasca kejadian tersebut kami melakukan kerja bakti untuk melakukan penanganan sementara dengan menutup bagian yang longsor agar rumah diatasnya tidak ambrol semakin parah," katanya.
Syamsul Arifin mengharapkan agar bantuan ini bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh para korban banjir. Karena sejatinya santunan ini harus digunakan untuk memperbaiki rumahnya yang rusak.
"Mudah-mudahan dengan bantuan ini masyarakat bisa segera memperbaiki rumahnya. Kami akan terus melakukan pendampingan agar santunan ini benar-benar tepat sasaran," jelasnya.
Sementara Plh Bupati Probolinggo Soeparwiyono mengungkapkan santunan ini merupakan salah satu bentuk kepedulian yang diberikan oleh Pemerintah Daerah kepada para korban bencana alam.
"Bencana ini datangnya dari Allah SWT. Oleh karena itu anggaplah kejadian ini sebagai ujian dan bukan sebuah musibah. Tetapi kita tetap harus bersyukur, karena kejadian disini tidak separah yang terjadi di daerah lain, " ungkapnya.
Menurut Soeparwiyono, saat ini sebagian besar wilayah di Indonesia, khususnya di Kabupaten Probolinggo sedang dilanda oleh cuaca ekstrem yang mengakibatkan debit air sungai meningkat. "Mohon bantuan ini digunakan untuk memperbaiki rumahnya yang rusak. Jangan dilihat nilainya, tetapi kepedulian yang diberikan oleh Pemerintah Daerah dalam membantu para korban bencana, terutama rumahnya yang rusak akibat plengsengan yang ambrol," tegasnya.
Soeparwiyono meminta agar ke depan masyarakat memperhatikan agar kalau membangun rumah jangan terlalu dekat dengan sungai, apalagi di pinggir sungai. Walaupun plengsengan, bagaimanapun pasti kekuatan yang dimiliki ada umurnya.
"Kami berharap bencana ini adalah yang terakhir dan tidak terjadi lagi. Mudah-mudahan kita diselamatkan dan diberi perlindungan oleh Allah SWT serta dihindarkan dari segala macam bencana, " pungkasnya. (maz)