Dilansir dari Bantennews.co.id, selain Menteri Susi, dalam acara tersebut juga bakal diikuti tamu undangan dari negara sahabat diantaranya Australia dan Amerika Serikat.
Pasintel Lanal Banten, Kampten Marinir Ready Oktapriyadi mengatakan bahwa rute yang akan ditempuh para perenang yakni dimulai dari Bakauheni Lampung sampai Merak, Banten.
Selain lomba renang, Korps Marinir menggelar pula lomba dayung lintas Selat Sunda dengan jarak yang sama yang akan diikuti sekitar 576 pendayung (72 tim) dari perwakilan satuan-satuan Korps Marinir yang tersebar di Indonesia.
"Menurut rencana Menteri Susi akan hadir. Beliau akan juga ikut berenang bersama peserta lainnya," ujarnya kepada wartawan di Mako Lanal Banten, Rabu (28/2/2018) kemarin.
Sementara itu, Komandan Korps Marinir (Dankormar) Mayjen TNI (Mar) Bambang Suswantono mengatakan, Aksi 'membelah' laut yang dilakukan para prajurit ini akan dilakukan pada malam hari pukul 21.00 WIB. Garis start akan dimulai dari Dermaga Pelabuhan PT Bandar Bakau Jaya, Bakauheni lampung pada Jumat (2/3) mendatang. Dan, para perenang ditargetkan masuk finish, Sabtu (3/3/2018) pukul 09.00 WIB, hingga pukul 11.00 WIB di Pantai Tanjung Sekong Dermaga PT Jumbo Power Int, Merak, Banten.
"Untuk memeriahkan acara, kita juga akan menyelenggarakan lomba untuk masyarakat di Lampung pada hari Jumat, 2 Maret 2018 (Pelabuhan Bakauheni) dan pada hari Sabtu, 3 Maret 2018 (Pantai Tj. Sekong). Lomba itu antara lain lomba renang laut jarak dekat untuk pelajar, lomba bola volley pantai putra putri, lomba rampak beduk untuk pelajar, lomba panjat pinang untuk masyarakat, lomba kuliner ikan untuk ibu-ibu PKK, dan lomba menggambar dan mewarnai untuk anak tema maritim," ujar Bambang dikutip dari detik.com.
Bambang kemudian menjelaskan, kegiatan renang lintas Selat Sunda ini sudah diselenggarakan sejak tahun 1991. Pada 2018 ini merupakan lomba yang ke-9.
Untuk menjaga keselamatan peserta lomba, panitia menyiagakan helikopter hingga kapal perang. Langkah itu dilakukan mengingat lomba dilaksanakan malam hari dalam cuaca dan gelombang Selat Sunda yang tidak menentu.
"Helikopter, kapal perang, dan puluhan perahu karet maupun Sea Rider yang akan memantau peserta sepanjang lintasan lomba dari start hingga finish," jelas Bambang. (Red)