BERITA MALUKU. Sebanyak 12.796 siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP)dan Sekolah Dasar (SD) siap mengikuti Ujian Nasional tahun ajaran 207-2018.
"12.796 siswa yang akan mengikuti UN terbagi di jenjang pendidikan yakni SMP sebanyak 6.476 siswa dari 54 SMP, dan 6.320 siswa di 212 SD di kota Ambon," kata Sekretaris Dinas Pendidikan kota Ambon Jhon Manuputty, Jumat (23/3/2018).
Dikatakannya, UN tingkat SMP akan berlangsung 23-26 April 2018, sementara untuk jenjang SD akan dilaksanakan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) 30 April - 5 Mei 2018.
"Ribuan siswa akan mengikuti UN dan UNBK setelah mengikuti ujian sekolah. Pelaksanaan UN SMP tidak berbeda dengan tingkat SMA karena paket soal dikirim dari pusat," katanya.
Menurut dia, sebanyak 12 SMP akan melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tahun 2018. 12 sekolah yang menerapkan UNBK yakni SMP Negeri 3 Ambon, SMPN 6, MTS negeri Ambon, SMP Kristen Kalam Kudus, SMP Katolik, SMP Kristen YPKPM, SMP Rehoboth, SMP Santo Andreas, SMP kartika XII-1, SMP Xaverius, MTS Al-Fatah dan MTS Al Khairat.
"Jumlah sekolah yang melaksanakan UNBK mengalami peningkatan dari tahun 2107. Kita berharap tahun ajaran berikutnya semakin banyak sekolah yang lolos verifikasi Dinas Pendidikan Provinsi Maluku, untuk menyelenggarakan UNBK," ujarnya.
John menjelaskan, pelaksanaan UN online merupakan upaya pemanfaatan teknologi informasi dan mencegah terjadinya kebocoran soal ujian. Peralatan penunjang seperti komputer, jaringan internet, listrik, dan SDM telah ada sehingga saat pelaksanaan ujian dapat berjalan dengan baik.
"Jika peralatan penunjang telah dipersiapkan, siswa juga harus dipersiapkan dengan berbagai latihan, terutama cara mengisi lembaran jawaban secara online," ujarnya.
Diakuinya, SMP di Kota Ambon pada umumnya memiliki komputer, tetapi belum bisa mencukupi dibandingkan dengan banyaknya peserta ujian.
Satu sekolah dengan peserta ujian 60 orang harus memiliki 20 komputer, guna menangani tiga kelompok ujian masing-masing 20 orang setiap dua jam pelaksanaan UNBK.
Ia menambahkan, peralatan penunjang, seperti komputer, jaringan internet, listrik, dan SDM telah ada sehingga saat pelaksanaan ujian dapat berjalan dengan baik.
"Jika peralatan penunjang telah dipersiapkan, siswa juga harus dipersiapkan dengan berbagai latihan, terutama cara mengisi lembaran jawaban secara online," ujarnya.
"12.796 siswa yang akan mengikuti UN terbagi di jenjang pendidikan yakni SMP sebanyak 6.476 siswa dari 54 SMP, dan 6.320 siswa di 212 SD di kota Ambon," kata Sekretaris Dinas Pendidikan kota Ambon Jhon Manuputty, Jumat (23/3/2018).
Dikatakannya, UN tingkat SMP akan berlangsung 23-26 April 2018, sementara untuk jenjang SD akan dilaksanakan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) 30 April - 5 Mei 2018.
"Ribuan siswa akan mengikuti UN dan UNBK setelah mengikuti ujian sekolah. Pelaksanaan UN SMP tidak berbeda dengan tingkat SMA karena paket soal dikirim dari pusat," katanya.
Menurut dia, sebanyak 12 SMP akan melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tahun 2018. 12 sekolah yang menerapkan UNBK yakni SMP Negeri 3 Ambon, SMPN 6, MTS negeri Ambon, SMP Kristen Kalam Kudus, SMP Katolik, SMP Kristen YPKPM, SMP Rehoboth, SMP Santo Andreas, SMP kartika XII-1, SMP Xaverius, MTS Al-Fatah dan MTS Al Khairat.
"Jumlah sekolah yang melaksanakan UNBK mengalami peningkatan dari tahun 2107. Kita berharap tahun ajaran berikutnya semakin banyak sekolah yang lolos verifikasi Dinas Pendidikan Provinsi Maluku, untuk menyelenggarakan UNBK," ujarnya.
John menjelaskan, pelaksanaan UN online merupakan upaya pemanfaatan teknologi informasi dan mencegah terjadinya kebocoran soal ujian. Peralatan penunjang seperti komputer, jaringan internet, listrik, dan SDM telah ada sehingga saat pelaksanaan ujian dapat berjalan dengan baik.
"Jika peralatan penunjang telah dipersiapkan, siswa juga harus dipersiapkan dengan berbagai latihan, terutama cara mengisi lembaran jawaban secara online," ujarnya.
Diakuinya, SMP di Kota Ambon pada umumnya memiliki komputer, tetapi belum bisa mencukupi dibandingkan dengan banyaknya peserta ujian.
Satu sekolah dengan peserta ujian 60 orang harus memiliki 20 komputer, guna menangani tiga kelompok ujian masing-masing 20 orang setiap dua jam pelaksanaan UNBK.
Ia menambahkan, peralatan penunjang, seperti komputer, jaringan internet, listrik, dan SDM telah ada sehingga saat pelaksanaan ujian dapat berjalan dengan baik.
"Jika peralatan penunjang telah dipersiapkan, siswa juga harus dipersiapkan dengan berbagai latihan, terutama cara mengisi lembaran jawaban secara online," ujarnya.