BERITA MALUKU. PT. Telkom Indonesia saat ini tengah meningkatkan pembangunan di wilayah Maluku, terutama pada daerah-daerah perbatasan dan terpencil yang saat ini masih terjadi kesenjangan akses telekomunikasi.
"Kami punya program yang namanya membangun negeri. Dari identifikasi kami, ada sebanyak 17 IKK (Ibu kota kabupaten) di Indonesia yang akan kita garap, karena saudara-saudara kita yang ada di pulau terluar itu masih terjadi kesenjangan, belum bisa menikmati pelayanan telekomunikasi. Sesuai program Jokowi, kita akan tingkatkan pembangunan Kawasan Timur Indonesia (KTI) termasuk wilayah Moa, Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) yang sudah diinstruksi langsung," kata Deputy EVP Marketing & Sales Telkom Regional (TR) 7, Bapak Binuri, didampingi General Manajer PT. Telkom Witel Maluku, Ichwan Muhammadiah dan Manager (Mgr) Consumer Service PT. Telkom Maluku, Dedi K. Soedradjat, usai menggelar customer & community Gathering, bertempat di Amaris Hotel, Ambon, Jumat malam (29/9/2017).
Binuri menjelaskan, saat ini pihaknya melalui PT. Telkom Witel Maluku sudah membangun Vsat, atau sistem telekomunikasi dengan menggunakan satelit, terutama untuk kebutuhan pemerintah daerah.
"Pada awal Agustus 2017 lalu, kita sudah meresmikan BTS (Base Transceiver Station) disana. Itu adalah suatu media yang dipakai untuk melayani masyarakat milik Telkomsel. Namun saat ini pelanggan-pelanggan kita atau masyarakat disana tidak lagi menggunakan Telkomsel, walaupun Telkomsel Timor Leste itu juga anak perusahaan Telkom Group. Nah sekarang sudah bisa gunakan Telkom," ungkapnya.
Selain di Moa, pulau Lirang juga dilayani pihak Telkom menggunakan Broadband Learning Center (BLC), yakni pusat pembelajaran internet untuk masyarakat di pulau-pulau terpencil, sehingga akses informasi dapat meningkatkan kecerdasan yang sama dengan masyarakat di pelosok Indonesia.
"Maluku menjadi perhatian kita karena saat ini Maluku sedang giat-giatnya membangun. Nah disini juga kita perlu kerjasama dengan pemerintah daerah, sehingga saat kita membangun nanti, tidak ada yang mempersulit perijinan dan sebagainya," jelas Binuri.
Target IndiHome di KTI
Saat ini pihak Telkom terus menambah jumlah pelanggan IndiHome. Untuk di Maluku, pelanggan IndiHome ditargetkan mencapai 50 ribu di akhir tahun 2017, dari target 250 ribu pelanggan IndiHome di Kawasan Timur Indonesia (KTI).
Menurutnya, bahwa secara makro pada tahun 2017 ini, Telkom akan membangun 3 juta IndiHome. Dan tahun 2018 akan ditambah lagi sebanyak 2 juta pelanggan, sehingga pelanggan IndiHome nantinya mencapai 5 juta.
Menurutnya, saat ini Indonesia masih ketinggalan dibanding negara-negara lain, seperti China yang kini memiliki akses pelanggan hampir 160 juta. "Kita itu hanya masih sekitar 2 persen, sementara di negara lain diatas 12 persen," sebutnya.
Gelar Customer & Community Gathering, Telkom Tingkatkan Pelayanan
Pada saat yang sama, PT. Telkom Witel Maluku menggelar Customer & Community Gathering, bertema "Sharing and Caring to Endhance Customer Satisfaction". Turut hadir sebanyak 50 pelanggan pengguna IndiHome yang berasal dari berbagai kalangan, bertempat di Amaris Hotel dan dibuka langsung General Manajer PT. Telkom Witel Maluku, Ichwan Muhammadiah.
Tujuan gathering ini adalah untuk mendapatkan masukan bagi peningkatan pelayanan Telkom,
Deputy EVP Marketing & Sales Telkom Regional (TR) 7, Bapak Binuri saat memberikan sambutannya turut menyampaikan apresiasinya para pelanggan yang setia menggunakan prodak Telkom.
Binuri berharap, para pelanggan Telkom di Maluku tetap loyal menggunakan prodak Telkom agar pihaknya juga dapat membangun jaringan di daerah-daerah terpencil di wilayah Maluku yang saat ini masih belum tersentuh oleh akses telekomunikasi.
"Jadi sesuai dengan program bapak Presiden Jokowi adalah untuk membangun Kawasan Timur Indonesia (KTI), maka Telkom Group memiliki tanggungjawab untuk melaksanakan pembangunan sampai ke pelosok daerah terpencil, karena itu saya berharap para pelanggan tetap loyal menggunakan produk Telkom," harapnya.
Binuri menjelaskan, bahwa Customer & Community Gathering yang digelar pihaknya ini adalah untuk membuka kelemahan-kelemahan Telkom didalam melayani pelanggan.
"Jadi customer gathering ini, sebenarnya kita ingin membuka kelemahan-kelemahan Telkom di dalam melayani pelanggan. Karena pelayanan itu kan hanya bisa dirasakan oleh pelanggan, ini tentunya kita harus membenahi."
Untuk meningkatkan sistem pelayanan, ada 3 hal yang perlu dibenahi, antara lain, people, dimana orang yang melayani pelanggan harusnya seperti apa. Kemudian bisnis proses, apakah sudah betul atau belum yang diterapkan, dan sistem teknologi informasi yang dimiliki pihak Telkom.
"Nah, kalau 3 hal ini kita benahi secara terintegrasi, harapannya pelayanan akan lebih cepat," jelas Binuri.
Dirinya menjelaskan, setelah customer & community Gathering yang baru pertama kali ini digelar di Maluku, maka pihaknya membentuk forum customer.
"Cotumer form itu kan untuk mengelola pertemuan dengan pelanggan setiap bulan. Jadi akan dilakukan pertemuan antara pihak Telkom dan pelanggan yang akan diatur tempatnya secara bergilir, karena customer form ini kan ada didalamnya beberapa yang punya usaha entertain sehingga itu bisa saling menguntungkan," jelasnya.
"Kami punya program yang namanya membangun negeri. Dari identifikasi kami, ada sebanyak 17 IKK (Ibu kota kabupaten) di Indonesia yang akan kita garap, karena saudara-saudara kita yang ada di pulau terluar itu masih terjadi kesenjangan, belum bisa menikmati pelayanan telekomunikasi. Sesuai program Jokowi, kita akan tingkatkan pembangunan Kawasan Timur Indonesia (KTI) termasuk wilayah Moa, Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) yang sudah diinstruksi langsung," kata Deputy EVP Marketing & Sales Telkom Regional (TR) 7, Bapak Binuri, didampingi General Manajer PT. Telkom Witel Maluku, Ichwan Muhammadiah dan Manager (Mgr) Consumer Service PT. Telkom Maluku, Dedi K. Soedradjat, usai menggelar customer & community Gathering, bertempat di Amaris Hotel, Ambon, Jumat malam (29/9/2017).
Binuri menjelaskan, saat ini pihaknya melalui PT. Telkom Witel Maluku sudah membangun Vsat, atau sistem telekomunikasi dengan menggunakan satelit, terutama untuk kebutuhan pemerintah daerah.
"Pada awal Agustus 2017 lalu, kita sudah meresmikan BTS (Base Transceiver Station) disana. Itu adalah suatu media yang dipakai untuk melayani masyarakat milik Telkomsel. Namun saat ini pelanggan-pelanggan kita atau masyarakat disana tidak lagi menggunakan Telkomsel, walaupun Telkomsel Timor Leste itu juga anak perusahaan Telkom Group. Nah sekarang sudah bisa gunakan Telkom," ungkapnya.
Selain di Moa, pulau Lirang juga dilayani pihak Telkom menggunakan Broadband Learning Center (BLC), yakni pusat pembelajaran internet untuk masyarakat di pulau-pulau terpencil, sehingga akses informasi dapat meningkatkan kecerdasan yang sama dengan masyarakat di pelosok Indonesia.
"Maluku menjadi perhatian kita karena saat ini Maluku sedang giat-giatnya membangun. Nah disini juga kita perlu kerjasama dengan pemerintah daerah, sehingga saat kita membangun nanti, tidak ada yang mempersulit perijinan dan sebagainya," jelas Binuri.
Target IndiHome di KTI
Saat ini pihak Telkom terus menambah jumlah pelanggan IndiHome. Untuk di Maluku, pelanggan IndiHome ditargetkan mencapai 50 ribu di akhir tahun 2017, dari target 250 ribu pelanggan IndiHome di Kawasan Timur Indonesia (KTI).
Menurutnya, bahwa secara makro pada tahun 2017 ini, Telkom akan membangun 3 juta IndiHome. Dan tahun 2018 akan ditambah lagi sebanyak 2 juta pelanggan, sehingga pelanggan IndiHome nantinya mencapai 5 juta.
Menurutnya, saat ini Indonesia masih ketinggalan dibanding negara-negara lain, seperti China yang kini memiliki akses pelanggan hampir 160 juta. "Kita itu hanya masih sekitar 2 persen, sementara di negara lain diatas 12 persen," sebutnya.
Gelar Customer & Community Gathering, Telkom Tingkatkan Pelayanan
Pada saat yang sama, PT. Telkom Witel Maluku menggelar Customer & Community Gathering, bertema "Sharing and Caring to Endhance Customer Satisfaction". Turut hadir sebanyak 50 pelanggan pengguna IndiHome yang berasal dari berbagai kalangan, bertempat di Amaris Hotel dan dibuka langsung General Manajer PT. Telkom Witel Maluku, Ichwan Muhammadiah.
Tujuan gathering ini adalah untuk mendapatkan masukan bagi peningkatan pelayanan Telkom,
Deputy EVP Marketing & Sales Telkom Regional (TR) 7, Bapak Binuri saat memberikan sambutannya turut menyampaikan apresiasinya para pelanggan yang setia menggunakan prodak Telkom.
Binuri berharap, para pelanggan Telkom di Maluku tetap loyal menggunakan prodak Telkom agar pihaknya juga dapat membangun jaringan di daerah-daerah terpencil di wilayah Maluku yang saat ini masih belum tersentuh oleh akses telekomunikasi.
"Jadi sesuai dengan program bapak Presiden Jokowi adalah untuk membangun Kawasan Timur Indonesia (KTI), maka Telkom Group memiliki tanggungjawab untuk melaksanakan pembangunan sampai ke pelosok daerah terpencil, karena itu saya berharap para pelanggan tetap loyal menggunakan produk Telkom," harapnya.
Binuri menjelaskan, bahwa Customer & Community Gathering yang digelar pihaknya ini adalah untuk membuka kelemahan-kelemahan Telkom didalam melayani pelanggan.
"Jadi customer gathering ini, sebenarnya kita ingin membuka kelemahan-kelemahan Telkom di dalam melayani pelanggan. Karena pelayanan itu kan hanya bisa dirasakan oleh pelanggan, ini tentunya kita harus membenahi."
Untuk meningkatkan sistem pelayanan, ada 3 hal yang perlu dibenahi, antara lain, people, dimana orang yang melayani pelanggan harusnya seperti apa. Kemudian bisnis proses, apakah sudah betul atau belum yang diterapkan, dan sistem teknologi informasi yang dimiliki pihak Telkom.
"Nah, kalau 3 hal ini kita benahi secara terintegrasi, harapannya pelayanan akan lebih cepat," jelas Binuri.
Dirinya menjelaskan, setelah customer & community Gathering yang baru pertama kali ini digelar di Maluku, maka pihaknya membentuk forum customer.
"Cotumer form itu kan untuk mengelola pertemuan dengan pelanggan setiap bulan. Jadi akan dilakukan pertemuan antara pihak Telkom dan pelanggan yang akan diatur tempatnya secara bergilir, karena customer form ini kan ada didalamnya beberapa yang punya usaha entertain sehingga itu bisa saling menguntungkan," jelasnya.