Penulis : Mujiono
Jum'at 29 September 2017
Probolinggo,KraksaanOnline.com - Dalam rangka memberikan pemahaman sejarah bangsa Indonesia, Kodim 0820 Probolinggo bekerjasama dengan
// Pemerintah Kabupaten Probolinggo melaksanakan acara nonton bareng film Penumpasan Pemberontakan G30S/PKI, Kamis (28/9/2017) di halaman Eks Pemda di Dringu.
// Pemerintah Kabupaten Probolinggo melaksanakan acara nonton bareng film Penumpasan Pemberontakan G30S/PKI, Kamis (28/9/2017) di halaman Eks Pemda di Dringu.
Kegiatan ini dihadiri oleh anggota DPR RI Komisi VIII Drs. H. Hasan Aminuddin, M.Si dan Komandan Kodim 0820 Probolinggo Letkol Kav. Depri Rio Saransi.
// Hadir juga Sekretaris Daerah Kabupaten Probolinggo Soeparwiyono, Kepala SOPD dan Camat, GP Ansor, Tokoh agama dan Tokoh masyarakat serta karyawan/karyawati di lingkungan Pemkab Probolinggo.
// Hadir juga Sekretaris Daerah Kabupaten Probolinggo Soeparwiyono, Kepala SOPD dan Camat, GP Ansor, Tokoh agama dan Tokoh masyarakat serta karyawan/karyawati di lingkungan Pemkab Probolinggo.
Kegiatan nobar ini bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang sejarah bangsa indonesia khususnya peristiwa kelam yang terjadi tahun 1965 silam,
// sehingga kita pahami kembali sejarah mengenai pengkhianatan yang pernah dilakukan Partai Komunis Indonesia (PKI) yang terkenal dengan sebutan G30S/PKI.
// sehingga kita pahami kembali sejarah mengenai pengkhianatan yang pernah dilakukan Partai Komunis Indonesia (PKI) yang terkenal dengan sebutan G30S/PKI.
Drs. H. Hasan Aminuddin, M.Si mengajak seluruh elemen untuk selalu "Cinta dengan Tanah Air Indonesia" Karena Cinta tanah air merupakan sebagian dari iman,
// dengan cinta tanah air ini patutlah untuk memahami kembali sejarah bangsa indonesia yakni peristiwa pemberontakan G30S/PKI.
// dengan cinta tanah air ini patutlah untuk memahami kembali sejarah bangsa indonesia yakni peristiwa pemberontakan G30S/PKI.
"Fakta terjadinya G30S/PKI yang berupaya menghancurkan dan merusak Bangsa Indonesia perlu kita pahami agar supaya kita sebagai generasi bangsa memahaminya sehingga peristiwa yang menjadi bagian sejarah kelam bangsa Indonesia tersebut tidak terulang lagi," jelasnya. (i0n)
//
Editor : Dody L