PURWAKARTA. Ketegangan di Kompleks Masjid Al-Aqsa Palestina yang terjadi dua pekan terakhir menyita perhatian dunia. Meski kini, detektor logam dan CCTV yang dipasang Zionis Israel sudah dilepas dan tak ada lagi pemblokiran akses ke Masjid Al-Aqsa, namun kepedulian dunia terhadap Al-Aqsa masih terus mengalir.
Satu di antaranya ditunjukkan oleh Yayasan Sumber Daya Insani (Yasri) Purwakarta yang menaungi SDIT Cendekia, SMPIT Cendekia, SMK Farmasi, dan SMK Bina Budi. Di mana pengurus yayasan, guru dan para pelajar kompak menggelar Konser Amal Save Palestina dan Bebaskan Al-Aqsa di Kampus Yasri, Jalan Veteran Purwskarta. Jumat (28/7).
Ketua Yasri Purwakarta Dr H Agus Muharam M.Pd mengatakan, Konser Amal Save Palestina ini merupakan inisiatif keluarga besar Yasri. "Konser ini merupakan agenda rutin Yasri yang diselenggarakan setiap tahun. Hanya saja tahun ini berbarengan dengan adanya peristiwa pemblokiran umat muslim Palestina yang hendak beribadah di Masjidil Aqsa," kata Agus.
Konser Peduli Palestina ini, kata Agus, bertujuan untuk mengajarkan anak-anak pentingnya saling membantu sesama manusia. "Kita tanamkan rasa kepedulian, empati dan saling membantu, terutama kepada saudara sesama muslim di Palestina. Melalui kegiatan ini juga anak-anak semakin terbuka wawasannya akan perjuangan di Palestina," ujarnya.
Dirinya menyebutkan, kegiatan konser amal tersebut melibatkan Komite Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP) yang merupakan lembaga kemanusiaan yang peduli terhadap permasalahan Masjid Al-Aqsha dan isu kemanusiaan di Palestina. "Sumbangan yang terkumpul dari siswa dan orangtuanya, dari guru-guru, dan beberapa pihak lainnya akan didistribusikan langsung ke Palestina oleh KNRP," kata Agus.
Sementara itu, Ketua KNRP Purwakarta Mashudi melalui Bendahara KNRP Aziz menyebutkan, KNRP bertugas untuk menyalurkan donasi yang terkumpul dan 100 persen disalurkan ke Palestina. "KNRP ini lembaga nirlaba. Ada pun untuk operasionalnya, KNRP bekerjasama dengan beberapa pihak, di antaranya Baitul Mal Cipta Edukasi (BMCE) dan EQUS," kata Aziz.
BMCE dan EQUS ini, kata Aziz yang menghadirkan kegiatan hiburan bagi anak-anak atau pelajar. "BMCE misalnya memiliki komunitas dongeng dan EQUS kerap menggelar konser musik islami dan nonton bareng," ujarnya.
Aziz mengungkapkan, di Purwakarta setiap bulannya ada 50 donatur tetap yang menyalurkan bantuannya melalui KNRP Purwakarta. "Rata-rata uang yang tersalurkan sejumlah Rp7-10 juta per bulan. Khusus untuk semester peratama tahun ini, KNRP Purwakarta telah menyalurkan bantuan sebesar Rp300-400 juta. Angka sebesar ini karena ada momen Ramadan dan Lebaran serta donasi dari berbagai DKM perusahaan," ujarnya.
KNRP juga, kata Aziz, kerap mengubah mindset jika menyumbang itu bukan berdasarkan perasaan, namun juga pemikiran. "Kalau persaan sifatnya insidental, masa nunggu dulu perang baru menyumbang. Namun kalau pemikiran berarti kita ikut mengedukasi warga kenapa kita harus membela Palestina," katanya.
Ditemui usai acara, Kepala Sekolah SDIT Cendekia Andri Purwanugraha M.Pd mengatakan, konser amal ini menanamkan ideologi sesama agama Islam adalah saling bersaudara. "Siswa mengetahui kemerdekaan adalah hak segala bangsa, dan satu-satunya negara yang saat ini masih dijajah adalah Palestina. Selain itu, atas dasar kemanusiaan siswa juga menjadi lebih peduli," ujarnya. (deni)