BERITA MALUKU. Buptai Maluku Tengah (Malteng), Tuasikal Abua, SH, meminta warganya memiliki kesadaran berlalu lintas, karena tertib berlalu lintas merupakan cerminan budaya bangsa. Hal itu disampaikan Bupati pada kegiatan pencenangan tahun keselamatan berlalu lintas untuk kemanusian tahun 2017 Minggu, (30/7/17) yang dipusatkan di depan Kantor Perpustakaan Maluku Tengah, Jalan Pattimura, Kota Masohi.
"Sebagai masyarakat beradab dan bermartabat yang sadar hukum, hendaknya kita semua memiliki kesadaran berlalu lintas, karena tertib berlalu lintas merupakan cerminan budaya bangsa," tandas Bupati.
Menurutnya, dalam kehidupan masyarakat madani yang bercirikan demokrasi dan supremasi hukum, Kepoilisian Negara Republik Indonesia (Polri) memiliki tugas yang cukup berat untuk memberikan jaminan keamanan, ketertiban dan perlindungan kepada masyarakat.
"Seiring dengan penguatan masyarakat sipil, dimana partisipasi masyarakat menjadi lebih aktif dalam berbagai sendi-sendi kehidupan, maka Polri yang saat ini sedang melaksanakan proses reformasi untuk menjadi Kepolisian sipil, terus menggandeng masyarakat dengan cara merubah paradigma yang menitik beratkan pada pendekatan yang reaktif dan konvensional, menuju pendekatan yang proaktif dan mendapat dukungan publik serta mengedepankan kemitraan dalam rangka pemecahan berbagai masalah," ujarnya.
Dalam konteks itulah kata Bupati, maka pencanangan Tahun Keselamatan untuk Kemanusiaan yang dilakukan hari ini merupakan wujud konkrit kerjasama masyarakat dan Polri. Dan guna mendaptakan aturan berlalulintas yang tertib, aman, dan nyaman. Keselamatan pada hakekatnya merupakan prinsip dasar bagi setiap orang dalam berlalu lintas di jalan raya.
"Namun, tidak jarang prinsip tersebut kadangkala sengaja diabaikan oleh para pengendara sehingga dapat mengakibatkan kerugian bagi diri sendiri dan juga bagi orang lain," ujarnya.
Dalam berkendaraan lanjut Tuasikal, seringkali pengendara berperilaku dalam bentuk pelanggaran-pelanggaran berlalulintas. Namun hal ini terlihat sangat sederhana atau sepele, akan tetapi hal itu berpotensi menimbulkan kecelakaan di jalan raya yang bisa mengakibatkan kerugian materil dan jiwa bagi pengendara maupun orang lain.
Untuk itulah, dirinya berharap, agar masyarakat di Bumi Pamhanunusa ini terutama para pengendara kendaraan bermotor harus bisa menjadi pelopor keselamatan berlalu lintas saat berkendaraan dalam keadaan siap, baik siap fisik dan mental, siap kondisi kendaraan serta siap mematuhi rambu-rambu Lalu lintas.
"Seluruh masyarakat agar senantiasa tertib dan mematuhi rambu-rambu dalam berlalu lintas di jalan raya. Karena dengan kepatuhan tersebut, mudah-mudahan kita akan selalu selamat setiap berkendara dan kembali ke keluarga di rumah dengan selamat," ingatnya.
"Sebagai masyarakat beradab dan bermartabat yang sadar hukum, hendaknya kita semua memiliki kesadaran berlalu lintas, karena tertib berlalu lintas merupakan cerminan budaya bangsa," tandas Bupati.
Menurutnya, dalam kehidupan masyarakat madani yang bercirikan demokrasi dan supremasi hukum, Kepoilisian Negara Republik Indonesia (Polri) memiliki tugas yang cukup berat untuk memberikan jaminan keamanan, ketertiban dan perlindungan kepada masyarakat.
"Seiring dengan penguatan masyarakat sipil, dimana partisipasi masyarakat menjadi lebih aktif dalam berbagai sendi-sendi kehidupan, maka Polri yang saat ini sedang melaksanakan proses reformasi untuk menjadi Kepolisian sipil, terus menggandeng masyarakat dengan cara merubah paradigma yang menitik beratkan pada pendekatan yang reaktif dan konvensional, menuju pendekatan yang proaktif dan mendapat dukungan publik serta mengedepankan kemitraan dalam rangka pemecahan berbagai masalah," ujarnya.
Dalam konteks itulah kata Bupati, maka pencanangan Tahun Keselamatan untuk Kemanusiaan yang dilakukan hari ini merupakan wujud konkrit kerjasama masyarakat dan Polri. Dan guna mendaptakan aturan berlalulintas yang tertib, aman, dan nyaman. Keselamatan pada hakekatnya merupakan prinsip dasar bagi setiap orang dalam berlalu lintas di jalan raya.
"Namun, tidak jarang prinsip tersebut kadangkala sengaja diabaikan oleh para pengendara sehingga dapat mengakibatkan kerugian bagi diri sendiri dan juga bagi orang lain," ujarnya.
Dalam berkendaraan lanjut Tuasikal, seringkali pengendara berperilaku dalam bentuk pelanggaran-pelanggaran berlalulintas. Namun hal ini terlihat sangat sederhana atau sepele, akan tetapi hal itu berpotensi menimbulkan kecelakaan di jalan raya yang bisa mengakibatkan kerugian materil dan jiwa bagi pengendara maupun orang lain.
Untuk itulah, dirinya berharap, agar masyarakat di Bumi Pamhanunusa ini terutama para pengendara kendaraan bermotor harus bisa menjadi pelopor keselamatan berlalu lintas saat berkendaraan dalam keadaan siap, baik siap fisik dan mental, siap kondisi kendaraan serta siap mematuhi rambu-rambu Lalu lintas.
"Seluruh masyarakat agar senantiasa tertib dan mematuhi rambu-rambu dalam berlalu lintas di jalan raya. Karena dengan kepatuhan tersebut, mudah-mudahan kita akan selalu selamat setiap berkendara dan kembali ke keluarga di rumah dengan selamat," ingatnya.