Lagi, Bekas Timses Jokowi Ini Hina Penderita Autis dan Pendukung Anies - Sandi

Boni Hargens

PERAWANGPOS -- Boni Hargens, Komisaris Kantor Berita Nasional Antara, didesak mundur dari berbagai pihak perihal ucapannya yang menghina penderita Autis. Cuitan Boni tersebut muncul karena jago nya kalah dalam pilkada DKI 19 April 2017 lalu.

Boni menyamakan kemenangan Anies tersebut seperti penderita Autis yang meminum pil penenang.

"Kemenangan ini spt pil yg diberikan pada anak super autis. Biar adem aja. Tapi tak akn menyembuhkn autisme dlm sekejap.#Salam Jakarta baru#," cuit Boni di akun Twitter.

Sontak, ungkapan sakit hati tersebut mendapat cibiran dan kecaman dari penduduk dunia maya. Walaupun Boni kemudian menghapus cuitannya, namun netizen sempat men-screenshoot dan memviralkan ungkapan tersebut.

"Dear all... Tuit @bonihargens sudah dihapus. Tapi masih sempat saya screenshoot 16:42 Amankan. JANGAN sampai terulang kembali," cuit @Heine_Nababan.

Atas tindakan nya yang menghina penderita Autis, sekaligus pendukung Anies-Sandi, muncul desakan meminta Boni mundur dari ANTARA.

"Hidup dari duit pajak rakyat, tapi kerjanya untuk kepentingan golongan tertentu. Sungguh bikin malu," kata pemilik akun @Abaaah

"Apa hubungannya Pilkada sama Autis???...benar-benar ketololan..." sambung @KGB8498

Tanda pagar #copotboni pun ramai disuarakan ribuan warga internet.

Boni dilantik sebagai Anggota Dewan Pengawas Lembaga Kantor Berita Nasional Antara pada 26 Januari 2016. Boni adalah mantan anggota tim sukses Jokowi-Jusuf Kalla saat pemilihan presiden lalu.

Cuitan dari Boni yang mengundang reaksi negatif ini bukan kali pertama. Sebelumnya, Boni dihujat banyak pihak, termasuk rekan sesama akademisi. Pada Selasa (22/11), Boni mengunggah foto lama pernikahan Ketua MUI KH Ma'ruf Amin di Twitter disertai tulisan, "Kami ucapkan selamat kepada Bapak Wakil Ketua MUI Ma'ruf Amin yang berusia 73 tahun. Hari ini menikahi wanita cantik Wury Estu Handayani, yang berusia 30 tahunan semoga kedua mempelai berbahagia dan langgeng sampai akhir hayat. Amin Yra."

Kontan, postingan Beni tersebut mendapat respons negatif dari sejumlah tokoh, termasuk yang mengenal Boni sendiri. Mereka secara umum menyayangkan cara Beni menyeret-nyeret privasi Ma'ruf. Gambar tersebut dinilai secara sengaja diunggah Beni untuk memojokkan kiai yang juga Ketua PBNU itu, yang saat itu mendukung diusutnya kasus dugaan penistaan agama oleh Basuki Tjahaja Purnama. Akhirnya, Beni menghapus foto pernikahan pada 2014 itu setelah dua jam bertengger di akun Twitter-nya.

Beni mengaku mengunggah foto dan tulisan tersebut karena kesalahan teknis; dia salah pencet. Boni pun meminta maaf dan berjanji akan bersilaturahmi ke Ma'ruf sekembalinya dari luar negeri.

Sumber : Rimanews



from PERAWANGPOS http://ift.tt/2pHvsZb
via IFTTT

Subscribe to receive free email updates: