Sambal iwak panggang di Warung Mbak Ning Alun-alun Blora jadi salah satu menu makan favorit malam hari. (foto: ip-infoblora) |
Warung Mbak Ning namanya, sebuah warung tenda sederhana yang siap mengobati rasa lapar anda di malam hari. Dengan memegang piring beralaskan daun pisang yang berisi nasi hangat, daun ketela rambat rebus (dongtelo-red) dan iwak panggang pe atau ikan asap pe yang telah dipenyet dengan sambal merah pedas, para penggemar sambal tampak lahap meskipun merasakan pedas.
Agar lebih sedap, bagi pecinta lalapan disini juga disajikan lalapan mentimun, toge, kemangi, hingga terong bulat ungu. Semuanya akan lebih terasa nikmat jika dimakan dengan menggunakan tangan telanjang atau "muluk". Namun sebelumnya tentu harus cuci tangan terlebih dahulu.
Aneka macam lauk disajikan dengan rasa yang enak dan harga terjangkau. (foto: ip-infoblora) |
"Sudah sering makan disini dan selalu pesan sambal panggang. Rasanya enak, sedap, pedas, dan pas dilidah," ucap Endang (54) salah satu penikmat kuliner yang datang bersama suami dan anaknya.
Ia mengaku, karena kesibukan pekerjaannya maka jarang masak di rumah. Sehingga sering memutuskan untuk makan malam bersama keluarga di luar, salah satunya di Warung Mbak Ning yang terletak di Alun-alun ini.
Lain lagi dengan Priyo (25), pemuda asal Kecamatan Jiken ini mengaku sering makan di Warung Mbak Ning karena menurutnya makanan yang disajikan memang rasanya enak dan beragam jenis. Sering ia memesan sambal panggang, selain itu juga ada nasi liwet, urapan, pecel dan lainnya.
"Disini selain bisa menjumpai menu sambal panggang yang terbilang jarang dijumpai di warung-warung lainnya. Pengunjung juga bisa memesan aneka jus buah segar. Jadi ya suka makan disini," terang Priyo.
Penampakan warung tenda Mbak Ning di Alun-alun Blora bagian timur. (foto: ip-infoblora) |
Mbak Ning selaku pemilik warung menjelaskan bahwa setiap harinya untuk menyajikan seluruh sajian masakan, ia dibantu memasak oleh 3 orang lainnya. Setiap hari memasak mulai pukul 10.00 WIB hingga sore untuk kemudian dibawa ke warung tenda yang ada di Alun-alun.
"Semua makanan yang kita jual, dimasak sendiri mas. Tidak ada yang titipan. Sehingga harus masak sejak pagi dengan sepuluh kompor gas oleh 4 orang. Tidak ada istirahatnya, semua demi mencukupi kebutuhan keluarga. Alhamdulillah banyak pengunjung yang menyukai menu kami," ucapnya. (ip-infoblora)