Maklum, usia Agus sekitar 10 tahun lebih muda dibandingkan dengan Basuki Tjahaja Purnama dan Anies Baswedan. Terutama di jagat medsos, Agus menerima banyak bullying atau perundungan karena blunder yang dilakukannya dalam menghadapi Pilkada DKI 2017. Setidaknya, ada tiga kesempatan yang di dalamnya Agus harus menjadi sasaran perundungan.
Kota terapung
Calon gubernur DKI Jakarta nomor urut pertama ini menjadi bahan olokan di dunia maya dengan keinginannya mengatasi banjir Jakarta dengan membuat kota terapung.
Dalam video berdurasi 1.09 menit dalam jejaring YouTube, Agus beserta tim pemenangannya tampak sedang menjelaskan solusi banjir untuk Jakarta dalam sebuah program televisi.
"Kalau dengan tidak menggusur banjir tetap bisa diselesaikan, menurut saya itu bisa lebih baik," kata Agus.
Dia menjelaskan, ada beberapa kota di dunia berada diatas air alias mengapung. Maka dengan kondisi tersebut Agus mengasumsikan kota terapung akan aman dari terjangan banjir.
"Artinya, tanpa harus digeser jauh-jauh dia bisa dibangun lokasinya, kemudian bisa mencegah banjir juga. Yang pasti saya akan mempelajari itu semua," ungkap Agus sambil menggaruk kepalanya.
Akibat ide yang dianggap terlalu bombabtis tersebut, Agus dibully habis-habisan.
Menampik tantangan debat
Beberapa kali calon gubernur DKI Jakarta Agus tak hadir di debat publik yang diselenggarakan oleh media dengan alasan karena tidak mempunyai kewajiban mengikuti debat di luar debat resmi yang diselenggarakan KPU DKI.
Hal itu memang menjadi komitmen Agus di awal, yakni ia hanya akan datang dalam debat yang diadakan oleh KPUD karena sifatnya wajib. Praktis, dalam debat informal di TV, hanya Basuki Tjahaja Purnama dan Anies Baswedan yang hadir.
Agus mengaku lebih memilih menggunakan waktu untuk menjumpai pemilih, ketimbang pasang wajah di TV beradu argumen dengan kubu lain.
Sikap Agus yang ganjil ini pun menjadi sorotan publik. Bagi pendukung, mendatangi konstituen lebih penting, sedangkan kubu lawan menilai langkah anak mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini demi menjaga citra karena takut dibanting oleh kelihaian Anies dalam beretorika dan pengalaman Ahok dalam memimpin.
Prihatin dengan sampah di TPS
Pada pertengahan November, Agus menjadi bahan tertawaan karena mengaku prihatin saat melihat tumpukan sampah yang ada di Tempat Pembuangan Sampah (TPS) di Kawasan Sungai Bambu, Tanjung Priok.
Menurut Agus, sampah yang menumpuk terjadi karena tidak ada persiapan yang lebih baik lagi untuk TPS yang ada di sekitar masyarakat. Kondisi ini disebutnya tida higienis.
Dalam kesempatan tersebut, Agus berjanji akan menjadikan ini sebagai prioritas utama. Menurutnya, sampah yang menumpuk menjadi bukti bahwa TPS tersebut sudah dibiarkan begitu saja selama bertahun-tahun.
"Saya yakinkan ke masyarakat, permasalahan sampah itu, harus kita perkuat infrastrukturnya juga. Saya akan cek dulu, tidak langsung memutuskan dipindah dan tidaknya," kata Agus kala itu.
Namun, pernyataan Agus yang direkam sejumlah media justru ditanggapi dengan olok-olok. Menurut para netizen, pernyataan Agus tersebut dinilai sebagai bukti dirinya tidak paham situasi. [src/trc/rimanews]