SINAR NGAWI™ Ngawi-Puluhan ribu warga Ngawi dari berbagai kalangan baik dari tokoh agama, masyarakat, pelajar, pemuda, pencak silat, legislative, eksekutif serta TNI-Polri, mengikuti Apel Nusantara Bersatu di Alun-Alun Merdeka, dengan mengenakan ikat kepala warna merah putih sebagai lambang kecintaan terhadap kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Bersama Pak Dandim (Letkol Inf M.Triyandono-red) dengan kita semua yang melibatkan seluruh komponen masyarakat mencoba menggugah kembali jiwa nasionalis yang ada didalam diri kita masing-masing. Dan alhamdulilah di Ngawi ini ternyata sangat luar biasa," terang Kanang, sapaan akrab Bupati Ngawi.Tambahnya, apel yang digelar dengan melibatkan semua komponen masyarakat di Ngawi ini tidak lain untuk menggugah kembali jiwa nasional berkebangsaan dengan semangat jiwa patriotisme.
Hal senada juga disampaikan Kapolres Ngawi AKBP Suryo Sudarmadi, dirinya menilai pasca reformasi yang digulirkan semangat nasionalis dengan jiwa berkebangsaan terkesan mulai luntur. Hal inilah harus di eksplor lagi melalui Apel Nusantara Bersatu sebagai dasar penguatan untuk memperkokoh kembali rasa nasionalis dan rasa kecintaan terhadap NKRI.
"Pasca reformasi seperti diketahui bersama seakan jiwa nasionalis itu telah mulai luntur. Maka kondisi semacam itu menjadikan pekerjaan kita bersama bagaimana menggelorakan kembali semangat nasionalis berkebangsaan sesuai empat konsensus nasional didalam Republik Indonesia ini," tegas AKBP Suryo Sudarmadi.
Masih ditempat yang sama, Dandim 0805/Ngawi Letkol Inf M.Triyandono menegaskan bawasanya Apel Nusantara Bersatu bukan suatu acara seremonial belaka yang digelar tanpa ujung pangkalnya.
Tetapi apel yang melibatkan puluhan ribu peserta dengan berbagai macam latar belakang didasari atas keprihatinan akan kondisi bangsa dewasa ini.
Atas inisiasinya ini dia berharap, makna yang didapat dari apel sebisa mungkin bisa menyentuh jiwa sanubari setiap individu warga masyarakat dari peserta itu sendiri dan ditularkan ke warga lainya bagaimana untuk mempertahankan kedaulatan NKRI yang penuh kebhinekaan ini.
"Apapun alasanya NKRI harga mati maka tidak dibenarkan apabila ada upaya tertentu yang mengancam atas kedaulatan bangsa kita. Tentu menyemangatkan kembali kecintaan terhadap tanah air harus kita gali bersama-sama," terang dia.
Pewarta: kun/pr
Editor: Kuncoro