Berita Metropolitan.com, Jakarta – Presiden Joko Widodo menyatakan belum ada pikiran untuk meminta maaf kepada PKI. Sikap sang kepala negara ini menuai apresiasi.
Hal itu disampaikan sejumlah tokoh yang menghadiri acara Apel Besar Umat Islam memperingati peristiwa pengkhianatan dan pemberontakan PKI terhadap NKRI. Acara itu dihadiri oleh sejumlah ulama seperti KH Ahmad Kholil Ridwan pimpinan Ponpes Al-Husnayain dan Kh Rosyid Abdullah Sayafii. Selain itu acara tersebut dihadiri juga oleh Mayjend (purn) Budi Sudjana. Sedangkan para peserta yang hadir merupakan para pelajar SMA dan santri pesantren KH Noer Ali. Turut hadir mantan Danjen Kopasus Muhdi PR.
"Saya hari ini mengapresiasi dan harus kita dukung sepenuhnya pernyataan Presiden bahwa dia tidak akan pernah memaafkan kepada PKI, itu harus kita kawal, kita dukung jangan sampai nanti ada orang di sekitar beliau yang membisikkan supaya memaafkan PKI," ujar Muchdi dalam sambutan acara yang digelar di Lubang Buaya, Jakarta Timur, Kamis (1/10/2015) sore.
Muchdi mengatakan ada aktor utama yang menginginkan peristiwa PKI dimaafkan. Dia menyesalkan munculnya wacana itu.
"Padahal itu hanya segelintir saja dibandingkan korban umat islam, korban kyai kita, pelajar kita, pemuda kita, bahkan Alhamdulillah saya bisa berdiri di sini mungkin kalau PKI menang saya tidak bisa hadir pada kesempatan ini," papar Muchdi.
Muchdi mengatakan sudah seharusnya rakyat Indonesia mendukung langkah presiden. Agar hal ini tidak terjadi lagi agenda memaafkan PKI.
"Kita dukung Presiden agar jangan sampai ada orang-orang dan itu kita jaga, kita kawal, jangan sampai ada orang-orang yang masih membisikkan kepada beliau bahwa PKI harus dimaafkan," papar Muchdi.
Di tempat yang sama, KH Ahmad Cholil Ridwan Pimpinan Ponpes Al-Husnayain menyatakan, memori pengkhianatan PKI harus selalu diingatkan kembali setiap tahunnya. Jangan sampai generasi muda, lupa terhadap apa yang terjadi pada tahun 1965.
"Saya usul film diputar setiap tanggal 30 September. Untuk mengingatkan kembali," ujar Ahmad. (Sumber: detik.com).