Nelayan Diimbau Waspdai Gelombang Laut Arafura

BERITA MALUKU. Nelayan tradisional diimbau mewaspadai gelombang di laut Arafura, kabupaten Kepulauan Aru dengan ketinggian 2,5 - 3 meter pada beberapa hari ke depan.

"Gelombang 2,5 - 3 meter itu relatif rawan bagi nelayan yang hendak menangkap ikan dengan armada tradisional," kata Kepala BMKG Stasiun Pattimura Ambon, George Mahubessy, dikonfirmasi, Minggu (30/10/2016).

Apalagi, laut Arafura secara geografis berbatasan dengan Australia.

Karena itu, para nelayan yang hendak menangkap ikan jangan memaksakan diri melaut hanya dengan mengandalkan armada tradisional.

"Armada tradisional berupa perahu yang biasanya disebut ketinting tersebut tidak kuat menahan gempuran ombak 2,5 - 3 meter sehingga lebih baik mengantisipasi kemungkinan terjadinya musibah laut," ujar George.

Imbauan tersebut telah diteruskan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maluku maupun sembilan kabupaten dan dua kota.

Begitu pun, kepada para Bupati maupun Wali Kota se- Maluku agar mengingatkan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) teknis agar memperhatikan peringatan dini dari BMKG.

Disinggung tinggi tinggi gelombang di daerah lain, dia menjelaskan, laut Banda, laut Maluku dan perairan Kei hanya mencapai1,25 meter.

Sedangkan kecepatan angin di Maluku dibawah 20 KM/jam dengan kondisi cuaca sebagian besar berawan.

"Jadi dalam kondisi cuaca ekstrem, maka Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas 1 Ambon berwenang tidak memberikan izin berlayar, bahkan sekiranya dipandang perlu aktivitas pelayaran untuk sementara ditutup sambil menunggu laporan perkembangan cuaca terbaru," tandasnya.

Pengguna jasa transportasi juga hendaknya memaklumi bila terjadi penundaan dan keterlambatan jadwal keberangkatan kapal laut akibat faktor cuaca karena pertimbangan keselamatan.

Subscribe to receive free email updates: