Kopi Arabik Dogiyai Siap Dipasarkan Dengan Bentuk Tiga Produk





















 Oleh : Direktur YAPKEMA  Henok Herikson Pigai

"Kopi Dogiyai yang dahulu dikenal dengan nama kopi murni Moanemani itu. Berhasil di pasarkan dengan nama Kopi Arabika Dogiyai"

Acara Trade Expo (TEI)  yang berlangsung pada 12-16 Oktober di Jakarta Interbational Expo (JIExpo), Kemayoran, Jakarta ini dihadiri lebih dari 15.000 buyers dari sekitar 120 negara.

Mengambil tema "Indonesia: Source of Natural and Creative Products", TEI menampilkan berbagai produk unggulan hasil kreativitas dan inovasi desain. Pameran ini diharapkan mampu mendorong diversifikasi pasar ekspor.

Dalam  Acara Trade Expo (TEI)  Kopi Arabika Dogiyai hadir dalam tiga kemasan produk yaitu: Kopi P5. Mapia Mountain Coffee MAMO.sc dan Enauto Coffee.

Dalam catatan kami lebih dari 2000 orang telah berhasil mengunjungi stan Kopi Dogiyai. Banyak pengunjung yang kaget mendengar kopi arabika Dogiyai karena mereka hanya tau kopi Papua itu adalah kopi Wamena (mungkin cara kita salah selama ini). Kami promosikan dengan nama Dogiyai karena dalam etika pasar kopi harus mengakomodir asal daerah kopi. Karena kopi dari setiap tempat memiliki cita rasa yang berbeda sesuai tempat kopi itu bertumbu.

 Mengapa kopi Dogiyai? Karena kopi arabika dogiyai datang dari beberapa tempat yang secara geografis sedikit berbeda. Misalnya Kopi yang berasal dari pegunungan Mapia yang di kenalkan dengan nama Mapia mountain dan Kopi dari kamu yang di sebut dengan nama kamuu valey/kopi moanemani oleh karena itu sangat akomodatif bila kami pakai nama Kopi Arabika Dogiyai.

Pedagang kopi dari berbagai negara menawarkan niatnya untuk order kopi arabika Dogiyai dalam jumlah 100 sampai 300 ton perbulannya. Ini tentu menjadi tugas yang layak di perjuangkan oleh pemerintah daerah (Bupati, Bapeda, Pertanian & Perkebunan, Badan penyuluh Pertanian. BPMK dan Perindagkop)

Semangat pak Andreas Gobay (kepala Dinas Perindagkop kab. Dogiyai) harus diikuti oleh beberapa oknum yang saya sebutkan diatas tidak hanya di Dogiyai tetapi juga Deiyai dan Paniai karena peluang pasar kopi arabika sangat tersediah dan niat masyarakat untuk membudidaya kopi sudah mulai bertumbuh namun itu harus di barengi dengan upaya - upaya membenahi sistem atau kebijakan kongkrit dari Bupati yang di ikuti oleh para SKPD yang terkait sehingga dalam pelaksanaannya tidak binsang/putus

Kopi arabika Bisa menjadi alat yang tepat membunuh penyakit masyarakat yang menggurita ( TOGEL). Menjadi pintu masuk pemberdayaan pemberdayaan ekonomi menuju kemandirian rakyat yang kongkrit tidak sekedar pidato di mimbar dan diatas kerta.

Dalam beberapa kegiatan-kegiatan saya melihat pak Andy adalah anak muda dogiyai MEPAGO yang betul - betul ingin mau mengembangkan kopi arabika Dogiyai tidak seperi yang lainnya sekedar bicara&nhabis itu lupa. Buktinya setelah beberapa hari ia di lantik, beliau menghadirkan Menteri Perdagangan hingga sekarang lobinya di berbagai organisasi pemerintah dan non pemerintah di Jakarta maupaun di Papua cukup gencar. Buktinya Asosiasi - Asosiasi kopi seperti Sustainable Coffee Platform of Indonesia dan Global Coffee Platform serta berbagai perusahaan yang bergerak di bidang kopi.

Ini akan menjadi pintu masuk untuk mempeomosikan kopi arabika yang berasal dari kabupaten - kabupaten yang ada di wilayah MEPAGO.



Subscribe to receive free email updates: