Berita Metropolitan — Dampak dari program pengampunan pajak (tax amnesty) sangat terasa pada pasar modal Indonesia.
Ini terbukti dengan nilai transaksi harian saham di PT Bursa Efek
Indonesia (BEI) yang telah melewati transaksi harian Singapura dan
Malaysia.
Direktur Utama BEI Tito Sulistio mengatakan, biasanya, transaksi
harian di bursa saham sekitar Rp 5,5 triliun dan sejak adanya program
amnesti pajak melonjak jadi Rp 8 triliun.
"Transaksi harian naik signifikan. Tadinya Rp 5,5 triliun per hari menjadi Rp 8 triliun per hari. Apakah ini efek tax amnesty? Bisa saja," kata Tito saat workshop pasar modal, Sabtu (1/10/2016).
Menurut Tito, nilai transaksi tersebut lebih besar empat kali dari
Singapura, dua kali dari Malaysia, dan enam kali dari Filipina. Terlebih
lagi, kata Tito, saat ini sektor pasar modal di Singapura tengah
menghadapi masalah.
Ini disebabkan 250 perusahaan yang tercatat di bursa saham adalah perusahaan asing dan 100 perusahaan di antaranya bermasalah.
"Singapura lagi pusing. Dari 250 perusahaan, ada 100 perusahaan
enggak jelas," sebut Tito. Dengan kondisi tersebut, Tito meyakini pasar
modal Indonesia akan jauh melampaui Singapura. Terlebih lagi, pasar
modal Indonesia terus menunjukan pertumbuhan dari sisi pertumbuhan
emiten baru.
"Malaysia minus 5 persen, Singapura minus 1 persen. Dia malah banyak delisting daripada listing, dalam 3 tahun, kita akan kalahkan Singpura, Malaysia, Thailand," katanya.(kompas.com)