Bangga Ikut Tax Amnesty, Yusuf Mansur Beri Tamparan Keras soal Pajak dan Sedekah!




Berita Metropolitan – Siapa yang menyangka kalau di tengah para konglomerat melaporkan harta kekayaannya di program tax amnesty, terselip pula nama Ustad Yusuf Mansur.


Pria yang berusia 39 tahun tersebut pun menyempatkan diri datang ke kantor pusat Dirjen Pajak untuk bisa mengikuti tax amnesty.


"Semangatnya, saya belajar," ucapnya dengan singkat saat diwawancarai wartawan.


Meme Yusuf Mansur.

Meme Yusuf Mansur.

Ia pun mengakui bahwa dirinya masih punya banyak kekurangan soal regulasi di pemerintah.



"Saya merasa banyak kurangnya, terutama urusan regulasi," terangnya.


Adapun untuk relugasi yang dimaksud olehnya adalah soal peraturan perpajakan yang masih awam baginya.



Ia menuturkan bahwa setiap orang dapat dengan mudahnya lalai memenuhi kewajibannya sebagai warga negara dalam urusan pajak.


Yusuf Mansur ingin lebih terbuka


Hal tersebut yang membuat seorang Yusuf Mansur pada akhirnya memutuskan untuk dapat mengikuti tax amnesty agar bisa belajar lebih terbuka pada negara soal harta-hartanya.


"Selama ini saya belajar hidup halal, yang baik. Sekarang, masuk babak baru belajar transparansi," terangnya.



Mobil Mewah Yusuf Mansur.

Mobil Mewah Yusuf Mansur.

Walaupun begitu, Yusuf menyatakan bahwa terdapat konsekuensi dari kata "belajar" yang diutarakan olehnya.


"Dan juga bukan takut karena denda, jadi kalau memang urusannya sedekah, ke negara, ke masyarakat, saya kira ini bukan denda, tapi kesempatan kita untuk kemudian berbaikti sama negara," ucapnya.


Sedekah.

Sedekah.

Menurutnya, membayar pajak kepada negara merupakan sama dengan berbagi atau sedekah untuk kelangsungan hidup rakyat Indonesia.


Ia mempercayakan kepada pihak terkait untuk pajak yang telah dibayarkan selama ini adalah demi kesejahteraan rakyat.


"Karena kan emang judulnya sedekah dan berbagi buat negara. Kalo kita bayar, sedekah, berbagai buat negara kan, Allah kan nanti bakalan ganti lebih gede," tegasnya.


Oleh karena itu, Ia pun mengajak keluarga, teman-teman, dan juga pemimpin pesantren sampai dengan perusahaan agar bisa ikut program tax amnesty ini.


 


Penulis: Yulia






Subscribe to receive free email updates: