Penulis : Wawan
Senin, 12 September 2016
Senin, 12 September 2016
DRINGU – Produksi bawang merah di Kabupaten Probolinggo hingga akhir Juli 2016 lalu mencapai 20.062 ton dengan luas panen mencapai 2.842 hektar (Ha). Sedangkan luas tanam mencapai 4.088 Ha dan rata-rata produktivitas sebesar 7,06 ton per hektar.
Kepala Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Probolinggo, Ahmad Hasyim Ashari mengungkapkan, produksi bawang merah tahun ini diprediksikan turun. Hal ini karena dipicu kemarau basah (kemarau disertai hujan) yang sangat berpengaruh kepada produktivitas.
"Selain itu, ketersediaan benih yang kurang mencukupi. Selama ini, karena harga bawang merah yang tinggi, petani cenderung menjual seluruh hasil pertaniannya tanpa menyisakan sebagian untuk persediaan benih," katanya.
Menurut Hasyim, prospek pemasaran bawang merah dari tahun ke tahun harganya cenderung tinggi. Saat ini harga di tingkat petani mencapai Rp 24.000-Rp 30.000/kg. "Harga ini diprediksi tidak akan turun seiring dengan pengaruh cuaca ekstrim," jelasnya.
Hasyim menambahkan, bawang merah menjadi salah satu komoditas unggulan di Kabupaten Probolinggo. Beberapa tahun ini, banyak program yang sudah digulirkan kepada kelompok tani bawang merah.
"Tujuannya untuk pengembangan produksi bawang merah mulai dari sarana dan prasarana meliputi bantuan bibit, pupuk maupun alat-alat pertanian. Di samping juga perbaikan juringan hingga bantuan pasca panen yang meliputi alat pengolahan hasil serta alat pemasaran hasil," tegasnya.
Selain dalam bentuk buah segar, bawang merah juga dijual dalam bentuk olahan yang selama ini banyak dilakukan industri berskala rumah tangga. Meskipun demikian, produk olahan bawang merah sudah merambah ke tingkat internasional. Bahkan beberapa negara sudah menyatakan ketertarikannya.
"Kami berharap agar produksi bawang merah terus meningkat dengan harga yang tinggi. Dengan demikian pendapatan petani meningkat dan kehidupan petani sejahtera," pungkasnya. (wan)
Laporan : wawan
Editor : Dimaz
//